Tuesday, November 6, 2007

malesss posting...

sedang terserang males-posting syndrome level akut.

Wednesday, September 12, 2007

Marhaban Ya Ramadhan


Alhamdulillah, masih diberi kesempatan bertemu Ramadhan.
Semoga Ramadhan membawa kita untuk lebih dekat dengan Allah SWT.
Semoga ibadah kita di Ramadhan kali ini lebih berkualitas daripada tahun lalu.
Semoga jiwa menjadi suci, hati menjadi bersih kembali.
Semoga Ramadhan menjadi berkah dan karunia untuk kita semua.
Amin...Amin Ya Robbal Alamien

Dear Friends, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Yaa...

Sunday, September 9, 2007

Karyawan Bank (or Debt Collector??) Dimana Etikamu??

Jumat siang. Dua hari yg lalu. Cuaca diluar panas bgt. Baru aja sampai di kantor dan menjejakkan pantat di kursi. Menyalakan komputer. Telepon di meja berdering. Telepon kantor (dengan share ext number, dipake oleh bbrp org, termasuk gw en mr. xxx). Gw mengangkat gagang telepon. Terdengar suara seorang cewe yg sama sekali ngga merdu...

si penelepon: halo, bisa bicara dgn mr. xxx


neng disan: (celingukan ke cubicle sebelah..ternyata ngga ada) wah, sedang tidak di tempat tuh mba.

si penelepon: kemana?? (nada galak)

neng disan: (innocent) ngga tau.

si penelepon: ini dengan siapa ya?? (masih nada galak)

neng disan: (polos) disan.

si penelepon: SAPAA? (bolot tapi judes)

neng disan: (tetep polos dan bodoh) DISAN.

si penelepon: (jutek..jutek..jutek) oke mba disan, saya dari Bank Niaga. tolong sampaikan kepada mr. xxx untuk membayar tagihan kartu kreditnya SEKARANG JUGA!!! dari kemarin dia sudah janji mo melunasinya...bla bla bla...

neng disan: (agak takut n bingung) iya mba nti saya sampein ya...

si penelepon: (setengah membentak) tolong telfon ke HPnya ya...bilangin ke dia kalo...(buru2 gw potong)

neng disan: waduh saya ngga punya no hpnya tuh (sebenernya bisa dicari, tapi males ah, mengemban tugas dari cewe jutek dan galak)

si penelepon: SAYA PUNYA. NANTI SAYA KASIH, BILANGIN...( gw potong lagi)

neng disan: lho kok jadi saya sih mba yg nelfon...

si penelepon: (ngebentak) LHO IYA, DONG. MBA KAN TEMENNYA! SAYA NELFON BERKALI2 KE HENPONNYA. NGGA DIANGKAT! BILANGIN KE DIA UNTUK...BLA BLA BLA...

neng disan (naik pitam): EH DENGER YA, ANDA TELFON AJA SENDIRI, ITU KAN TUGAS ANDA. KENAPA JADI MARAH2 KE SAYA. KARYAWAN BANK (karna emosi gw ampe ngga kepikir kalo ni mbak2 jutek mungkin aja debt collector, secara dia guallak bgt, hihihi) KOK NGGA PUNYA ETIKA BEGINI. EMANG YG NGUTANG SAYA???

BRAKKK (teleponnya gw tutup, hehehe)
---------------------------------------------------------------------------------

Kesel bgt, deh. Seumur2, gw ngga pernah nunggak credit card. Kenapa malah gw yg ketiban sial diomel2in ama mba2 galak begitu, sih. Apa dengan marah2 ke orang yg sama sekali TIDAK BERHUBUNGAN dengan persoalan yg dia hadapi, masalahnya bakal selesai?? Urusannya jadi beres?? Apa bukannya nambah masalah baru (jadi berantem ama gw, misalnya)?

Seandainya hari itu gw berkepala dingin, pasti gw udah nanya nama, jabatan dan alamat kantor si penelepon jutek itu. Trus gw kirim deh ke rubrik surat pembaca salah satu surat kabar harian ternama. Biar jadi bahan renungan. Buat Bank dengan Wellknown Brand, yg karyawannya bekerja tidak dengan ETIKA.

Nyesel deh...ngga kenalan dulu ama kamu... Si Mba Jutek!


Thursday, August 30, 2007

Makassar Trip

Kemaren gw ke Makassar. Ada dua proyek yg gw emban di sana. Pertama, dangdutan (rangkaian roadshow kdi 4: live from Makassar, 25th August 2007). Yg kedua, dangdutan juga, hehehe! Kali ini jadi juri di audisi Dangdut Mania. Totalnya, 5 hari gw stay di Makassar.

Di sana, gw ngga sempet berwisata kuliner. Impian gw makan sop konro (yg katanya enak itu), tak sempat terwujud, karna keterbatasan waktu. Sempet 2 kali sih, makan di luar. Makan seafood di restaurant Lae-Lae, en makan mie di Mie Titi. di Mie Titi, mienya lucu lho. Mie kering (asli kering, kriuk2 kayak mie mentah) diguyur pake kuah kentel ditambah potongan2 besar daging ayam dan semacam batagor (ato sesuatu yg mirip batagor, lah...hehehe), yg ennuaak bgt. Buat gw, yg enak bukan mienya, tapi topingnya itu lho...

Yang berkesan malah audisi dangdut mania. Secara acara ini memang mencari orang2 gokil dan banci tampil, ngga heran kalo gw ketemu berbagai karakter yg najis2 bgt, hihihi. Beberapa orang (waktu sesi wawancara) malah begitu membuka diri, dengan menceritakan hal2 private yg konyol -malah cenderung JOROK-, yg sori bgt, ngga bisa dipublish disini, hehehe.

Ada satu cerita yg cukup berkesan en lumayan menusuk hati. Cerita ini dateng dari seorang ibu setengah baya yg cantik.

Dia anak pertama dari keluarga pas2an di daerah Depok. Karena alasan ekonomi itulah akhirnya menghabiskan masa sekolahnya dengan ikut keluarga tantenya yg tinggal di Palu. Di rumah tersebut, ia tinggal bersama tante, dan beberapa anaknya. Sang tante mempunyai karakter yg tegas, dan dia dibesarkan dengan penuh kedisiplinan oleh sang tante.

Singkat cerita, perempuan ini bertunangan dengan salah satu anak lelaki sang tante (gw ngga tau jelasnya urut2an kekerabatan ibu itu dgn, tantenya, yg pasti dia bisa tuh, tunangan dgn anak tantenya itu).

Perempuan muda ini sangat mencintai tunangannya. Sehari-hari ia mengurusi sang tunangan. Maklum tinggal serumah. Ia yang mencuci pakaian pemuda itu, melayani makannya, seperti layaknya seorang istri kepada suaminya. Kesemuanya ia lakukan atas izin dan restu sang tante, yg juga ibu dari sang kekasih. "Cuma satu yg belum kami lakukan, hubungan suami istri!", tandas ibu cantik ini, sambil menahan tangis.

Saking cintanya, permintaan sang tunangan agar dia tidak meneruskan kuliah pun, diturutinya. Menurut sang kekasih -dgn diamini si tante-, mereka akan melamarnya, segera setelah perempuan muda itu menamatkan SMAnya. Sempat suatu saat sang perempuan muda tersebut lolos tes seleksi paskibraka (tingkat nasional). Ia berkesempatan mengibarkan bendera pusaka di istana negara. Tapi sang tunangan tidak mengizinkannya pergi ke Jakarta. Demi cinta, perempuan muda mengalah, ia urung berangkat dan ikhlas melepas kesempatan besar tersebut.

Pada suatu malam, perasaan perempuan muda itu begitu gelisah. Tiba2 saja -seperti ada yg menggerakkan-, ia menyibak tirai kamarnya. Ia melihat sesosok perempuan lain yg tengah berjalan menuju kamar kekasihnya. Hatinya berdebar kencang. Ia sempat bimbang, tetapi akhirnya ia memutuskan untuk mengetahui apa yg tengah terjadi. Ia keluar dan menuju kamar kekasihnya untuk mencari tahu.

Di sana, ia melihat dua sosok tanpa busana tengah memadu kasih. Sang tunangan dan adik iparnya (istri dari adik lelaki sang tunangan sendiri, yg juga tinggal di rumah itu).
-----

Si ibu cantik begitu trauma akan kejadian itu. Dia hampir saja tidak percaya pada cinta. Tapi alhamdulillah, Allah berkenan mempertemukannya kembali dengan seorang pria baik hati, yg sekarang menjadi ayah dari anak2nya.

Tetapi masa lalunya yg keras membentuknya menjadi karakter yg kuat dan tegas. Ia menerapkan kedisiplinan yg tinggi kepada anak2nya. Ia juga menuntut anak2nya untuk berprestasi, dengan mengikutkan mereka di berbagai ajang perlombaan. Tak jarang hal ini memicu pertengkaran dengan sang suami. Menurut sang suami, pola pengasuhan yg keras yg diterima si ibu di masa mudanya dulu, tidak bisa diterapkan sepenuhnya kepada anak2 mereka kini.

Si ibu berdalih, rasa sayang yg menyebabkan ia seperti ini. Ia ingin anak2nya berhasil. Anak2nya meraih cita2 setinggi2nya. Tidak kandas begitu saja seperti ia dulu.
-----

FYI, ibu cantik ini menceritakan kisahnya itu dengan bercucuran air mata lho. Sedih yaaa...

wait...wait...wait...
Ni postingan kok mirip2 rubrik 'Oh Mama Oh Papa' ya....
Yah, sekali2...melankolis side of my heart ingin ikut bercerita juga.

Saturday, August 11, 2007

Oh...Tidaaaakk!

Beberapa hari belakangan ini kayaknya gw sial mulu, deh.

Flash Back Activated...

Kejadian bodoh #1
2 hari yg lalu...
Di kantor gw, lagi ada pertandingan2 olah raga. Ya, memeriahkan HUT kemerdekaan RI gitu, deh. Maklum...kita2 kan rasa patriotismenya tinggi (halah).

Tapi gw wondering deh...apa iya, generasi muda bangsa ini (anak2 gawul yg pinter2 dan bergaya hidup hi tech) akan berbuat sama seperti apa yg dulu dilakuin para pahlawan bangsa ini (yg bela2in angkat senjata dan rela mati buat tanah airnya), kalo misalnya mereka dihadepin sama situasi yg sama (penjajahan).

Mereka (para pahlawan) yg berkorban jiwa raga. Tapi kita yg tinggal menikmati indahnya kemerdekaan, koq ya banyakan ngga bersyukurnya ya.

Okey, back to main topic...waktu itu gw ama temen gw, Shinta, ceritanya pengen nonton pertandingan volley yg diadain di parkiran kantor. Nah, diperjalanan menuju tempat pertandingan Shinta cerita kalo tahun lalu (musim2 pertandingan dan Agustusan juga), dia pernah kena bola nyasar. Trus gw bilang kalo gw juga paling takut kena bola (sambil dalem hati bersyukur ngga mengalami hal bodoh itu).

Tanpa terasa, kita udah sampe pinggir arena (pertandingan). Gw dan Shinta mencari pewe (posisi wuenak). Nah karena di pinggir arena ada parit (ngga ada aernya siy), gw berjalan sambil ngeliat ke bawah, daripada gw nyusruk, pan malu tuh, secara orang2 yg berkerumun untuk nonton, tuh buanyaak bgt.

Waktu itu pertandingan volley putra (News vs GS) udah dimulai. Gw udah ngga sabar membayangkan presenter2 news yg ganteng2 beratraksi di lapangan dengan peluh membasahi...jidat. Huuu, pastinya sexy abess tuh *mupeng mode: on*. Gw mempercepat langkah, Shinta jalan di belakang gw. Tiba2...DEJIGGG...gw merasakan benturan keras dikepala gw. Pandangan gw dipenuhi kunang2. Dunia terasa berputar2.

Hey...what's goin on? Ternyata hal yg gw takutkan -tanpa firasat APAPUN- jatoh menimpa diri gw. Pala gw kehantem bola. Di tengah keramaian pula. Haddoh...akuw malu...akuw malu...akuw malu hu uuu (lho kok malah nyanyi?).

Shinta: aduh baru juga dibahas..kejadian deh. pusing ga?
Neng Disan: *geleng2 kepala...padahal pusing euy*

***

Kejadian bodoh #2
Kemaren...
Gw dan temen2 lagi GR KDI di Teater Tanah Airku TMII. Tiap jum'at, Shinta (satu lagi kejadian bodoh dilalui dengan keberadaan Shinta) selalu membawa dagangannya (nasi bebek dan siomay yg enyaak buanget!) ke TTA. Dan gw sebagai salah satu fans 'nasi bebek'nya Shinta, gw ngga akan pernah melewatkannya.

Sebenernya, Shinta juga punya kios di kantin kantor, jualannya ya siomay en nasi bebek tadi. FYI, hasil jualannya di kantin ini guede lho...ngga jauh lah sama besar gaji yg diterima dari kantor. Pokoknya bisnisnya berkembang pesat deh. Cie..cie..

Gw udah beli nasi bebek nan lezat itu dari jam setengah empat. Dian, temen gw udah laper en ngajak makan. Sementara gw belom begitu laper, secara udah makan siang jam 12 tadi. Akhirnya kita sepakat buat makan jam 5 tepat.

Eng ing eng jam 5 tiba. Kita udah siap2 makan. Nasi bebek gw buka. Yippie...gw dapat potongan paha (atas & bawah, nempel bo) yg bohay (alias montok) abis. Gw siap makan. Tiba2...Pyung...bebek gw menggelundung menyapa debu2 + bekas2 e'e kucing yg sudah mengkristal di karpet TTA... Tidaaakkkk. Gw bt...bt...bt.


Emang siy, tuh bebek harganya cuma 12 rebu doang. Gw bisa aja beli lagi kalo barangnya masih ada. Masalahnya...bebek2 tersebut udah sold out, secara udah diborong ama kawanan dancers yg ngisi acara KDI dan rombongannya Purwacaraka big band. Jadi deh, hari itu gw cuma bisa ngiler2 ngeliatin temen2 gw pada menyantap bebek bohay itu. Hiks...hiks...

***

Setelah mengalami kejadian2 diatas, gw kayanya perlu ketemu paranormal, deh. Minta diruwat gitu, biar sialnya ilang, hahaha. Desperado abissss...

Thursday, August 9, 2007

Kentung's New Hair Cut

Kentung (ade gw yg bontot) potong rambut. Inspirasinya sih, dari model rambutnya Tora Sudiro. Tapi, model rambut *yg emang aneh* itu kayaknya kurang bersahabat deh sama tampang dan bentuk pala Kentung.

sang sumber inspirasi yg *no wonder* teteup keren dgn model rambut apapun:


Menurut pendapat Dani, kalo di Tora sih, model rambut aneh itu masih ketolong sama tampang ganteng dan body keren. In the other side, Kentung + model rambut itu = seonggok pria culun dengan rambut katro (alias ngga ada keren2nya sama sekali)... hwahaha

Kentung alias Dodhi Sudori:

Monday, August 6, 2007

Snow White and the Seven Dwarfs

As usual, Sabtu (4/7) kemaren gw tugas KDI. Dangdutan selama 4 jam, cukup membuat pinggang patah dan betis pegel2. Tapi karena sudah merupakan rutinitas, jadi ya nggak masyalah...yang di pojok sana...mau digoyaaaaaang??!!? (halah..kok malah dangdutan di sini)

Yg spesial, tema penjemputannya: Putri Salju dan Tujuh Kurcaci. The dwarfs are very cutes. Sepanjang acara, gw terhibur banget sama tingkah polah kurcaci2 itu.





FYI, yg berperan sebagai 7 kurcaci adalah para pemenang kontes adu bakat (bertajuk "Audisi Anak Lenong") yg diadain TPI. Hehehe, lucu yah...


***

Talking about KDI, selama beberapa bulan terakhir, acara ini menggantikan posisi pacar gw. Bayangin, EVERY SATURDAY NIGHT (disaat anda semua bermesraan, berkasih2an, bercengkrama bersama keluarga), selama 4 jam -even more-, gw harus berkutat di dalamnya. It's mean, daku ngga pernah malem mingguan, hiks...hiks (ratapan seorang gadis cantik).

Dan secara gw adalah seorang kuli panggung, gw termasuk salah satu orang yg paling berdarah-darah (alias menderita dan teraniaya) di program ini.

---

Deskripsi keadaan neng disan setiap malem minggunya...

Before the show:
  • cantik (wajah berseri, pipi kemerah2an *berkat the body shop blush on*, bibir merah merekah indah)
  • segar, harum mewangi
  • rambut tertata rapi
  • seragam bersih, licin dan keren
  • body sexy, berstamina tinggi

After the show:

  • wajah kusut, berkilau *berminyak maksudnya* (make up udah luntur semua)
  • beraroma gun smoke (efek asep2an yg suka dipake di music stage *baunya ngga enak bgt, cuy*)
  • rambut kusut dan awut2an
  • baju lecek, dekil en kumel
  • badan pegel2, pinggang patah2 (mirip anisa bahar), betis bengkak bagai tales bogor (eh, kalo betis gede mah, udah dari sananya, deng)

warning: deskripsi di atas menggunakan gaya penulisan 'hiperbolis-nggakjelasis'...jadi jgn terlalu dipikirin, deh.