Tuesday, November 6, 2007

malesss posting...

sedang terserang males-posting syndrome level akut.

Wednesday, September 12, 2007

Marhaban Ya Ramadhan


Alhamdulillah, masih diberi kesempatan bertemu Ramadhan.
Semoga Ramadhan membawa kita untuk lebih dekat dengan Allah SWT.
Semoga ibadah kita di Ramadhan kali ini lebih berkualitas daripada tahun lalu.
Semoga jiwa menjadi suci, hati menjadi bersih kembali.
Semoga Ramadhan menjadi berkah dan karunia untuk kita semua.
Amin...Amin Ya Robbal Alamien

Dear Friends, Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Yaa...

Sunday, September 9, 2007

Karyawan Bank (or Debt Collector??) Dimana Etikamu??

Jumat siang. Dua hari yg lalu. Cuaca diluar panas bgt. Baru aja sampai di kantor dan menjejakkan pantat di kursi. Menyalakan komputer. Telepon di meja berdering. Telepon kantor (dengan share ext number, dipake oleh bbrp org, termasuk gw en mr. xxx). Gw mengangkat gagang telepon. Terdengar suara seorang cewe yg sama sekali ngga merdu...

si penelepon: halo, bisa bicara dgn mr. xxx


neng disan: (celingukan ke cubicle sebelah..ternyata ngga ada) wah, sedang tidak di tempat tuh mba.

si penelepon: kemana?? (nada galak)

neng disan: (innocent) ngga tau.

si penelepon: ini dengan siapa ya?? (masih nada galak)

neng disan: (polos) disan.

si penelepon: SAPAA? (bolot tapi judes)

neng disan: (tetep polos dan bodoh) DISAN.

si penelepon: (jutek..jutek..jutek) oke mba disan, saya dari Bank Niaga. tolong sampaikan kepada mr. xxx untuk membayar tagihan kartu kreditnya SEKARANG JUGA!!! dari kemarin dia sudah janji mo melunasinya...bla bla bla...

neng disan: (agak takut n bingung) iya mba nti saya sampein ya...

si penelepon: (setengah membentak) tolong telfon ke HPnya ya...bilangin ke dia kalo...(buru2 gw potong)

neng disan: waduh saya ngga punya no hpnya tuh (sebenernya bisa dicari, tapi males ah, mengemban tugas dari cewe jutek dan galak)

si penelepon: SAYA PUNYA. NANTI SAYA KASIH, BILANGIN...( gw potong lagi)

neng disan: lho kok jadi saya sih mba yg nelfon...

si penelepon: (ngebentak) LHO IYA, DONG. MBA KAN TEMENNYA! SAYA NELFON BERKALI2 KE HENPONNYA. NGGA DIANGKAT! BILANGIN KE DIA UNTUK...BLA BLA BLA...

neng disan (naik pitam): EH DENGER YA, ANDA TELFON AJA SENDIRI, ITU KAN TUGAS ANDA. KENAPA JADI MARAH2 KE SAYA. KARYAWAN BANK (karna emosi gw ampe ngga kepikir kalo ni mbak2 jutek mungkin aja debt collector, secara dia guallak bgt, hihihi) KOK NGGA PUNYA ETIKA BEGINI. EMANG YG NGUTANG SAYA???

BRAKKK (teleponnya gw tutup, hehehe)
---------------------------------------------------------------------------------

Kesel bgt, deh. Seumur2, gw ngga pernah nunggak credit card. Kenapa malah gw yg ketiban sial diomel2in ama mba2 galak begitu, sih. Apa dengan marah2 ke orang yg sama sekali TIDAK BERHUBUNGAN dengan persoalan yg dia hadapi, masalahnya bakal selesai?? Urusannya jadi beres?? Apa bukannya nambah masalah baru (jadi berantem ama gw, misalnya)?

Seandainya hari itu gw berkepala dingin, pasti gw udah nanya nama, jabatan dan alamat kantor si penelepon jutek itu. Trus gw kirim deh ke rubrik surat pembaca salah satu surat kabar harian ternama. Biar jadi bahan renungan. Buat Bank dengan Wellknown Brand, yg karyawannya bekerja tidak dengan ETIKA.

Nyesel deh...ngga kenalan dulu ama kamu... Si Mba Jutek!


Thursday, August 30, 2007

Makassar Trip

Kemaren gw ke Makassar. Ada dua proyek yg gw emban di sana. Pertama, dangdutan (rangkaian roadshow kdi 4: live from Makassar, 25th August 2007). Yg kedua, dangdutan juga, hehehe! Kali ini jadi juri di audisi Dangdut Mania. Totalnya, 5 hari gw stay di Makassar.

Di sana, gw ngga sempet berwisata kuliner. Impian gw makan sop konro (yg katanya enak itu), tak sempat terwujud, karna keterbatasan waktu. Sempet 2 kali sih, makan di luar. Makan seafood di restaurant Lae-Lae, en makan mie di Mie Titi. di Mie Titi, mienya lucu lho. Mie kering (asli kering, kriuk2 kayak mie mentah) diguyur pake kuah kentel ditambah potongan2 besar daging ayam dan semacam batagor (ato sesuatu yg mirip batagor, lah...hehehe), yg ennuaak bgt. Buat gw, yg enak bukan mienya, tapi topingnya itu lho...

Yang berkesan malah audisi dangdut mania. Secara acara ini memang mencari orang2 gokil dan banci tampil, ngga heran kalo gw ketemu berbagai karakter yg najis2 bgt, hihihi. Beberapa orang (waktu sesi wawancara) malah begitu membuka diri, dengan menceritakan hal2 private yg konyol -malah cenderung JOROK-, yg sori bgt, ngga bisa dipublish disini, hehehe.

Ada satu cerita yg cukup berkesan en lumayan menusuk hati. Cerita ini dateng dari seorang ibu setengah baya yg cantik.

Dia anak pertama dari keluarga pas2an di daerah Depok. Karena alasan ekonomi itulah akhirnya menghabiskan masa sekolahnya dengan ikut keluarga tantenya yg tinggal di Palu. Di rumah tersebut, ia tinggal bersama tante, dan beberapa anaknya. Sang tante mempunyai karakter yg tegas, dan dia dibesarkan dengan penuh kedisiplinan oleh sang tante.

Singkat cerita, perempuan ini bertunangan dengan salah satu anak lelaki sang tante (gw ngga tau jelasnya urut2an kekerabatan ibu itu dgn, tantenya, yg pasti dia bisa tuh, tunangan dgn anak tantenya itu).

Perempuan muda ini sangat mencintai tunangannya. Sehari-hari ia mengurusi sang tunangan. Maklum tinggal serumah. Ia yang mencuci pakaian pemuda itu, melayani makannya, seperti layaknya seorang istri kepada suaminya. Kesemuanya ia lakukan atas izin dan restu sang tante, yg juga ibu dari sang kekasih. "Cuma satu yg belum kami lakukan, hubungan suami istri!", tandas ibu cantik ini, sambil menahan tangis.

Saking cintanya, permintaan sang tunangan agar dia tidak meneruskan kuliah pun, diturutinya. Menurut sang kekasih -dgn diamini si tante-, mereka akan melamarnya, segera setelah perempuan muda itu menamatkan SMAnya. Sempat suatu saat sang perempuan muda tersebut lolos tes seleksi paskibraka (tingkat nasional). Ia berkesempatan mengibarkan bendera pusaka di istana negara. Tapi sang tunangan tidak mengizinkannya pergi ke Jakarta. Demi cinta, perempuan muda mengalah, ia urung berangkat dan ikhlas melepas kesempatan besar tersebut.

Pada suatu malam, perasaan perempuan muda itu begitu gelisah. Tiba2 saja -seperti ada yg menggerakkan-, ia menyibak tirai kamarnya. Ia melihat sesosok perempuan lain yg tengah berjalan menuju kamar kekasihnya. Hatinya berdebar kencang. Ia sempat bimbang, tetapi akhirnya ia memutuskan untuk mengetahui apa yg tengah terjadi. Ia keluar dan menuju kamar kekasihnya untuk mencari tahu.

Di sana, ia melihat dua sosok tanpa busana tengah memadu kasih. Sang tunangan dan adik iparnya (istri dari adik lelaki sang tunangan sendiri, yg juga tinggal di rumah itu).
-----

Si ibu cantik begitu trauma akan kejadian itu. Dia hampir saja tidak percaya pada cinta. Tapi alhamdulillah, Allah berkenan mempertemukannya kembali dengan seorang pria baik hati, yg sekarang menjadi ayah dari anak2nya.

Tetapi masa lalunya yg keras membentuknya menjadi karakter yg kuat dan tegas. Ia menerapkan kedisiplinan yg tinggi kepada anak2nya. Ia juga menuntut anak2nya untuk berprestasi, dengan mengikutkan mereka di berbagai ajang perlombaan. Tak jarang hal ini memicu pertengkaran dengan sang suami. Menurut sang suami, pola pengasuhan yg keras yg diterima si ibu di masa mudanya dulu, tidak bisa diterapkan sepenuhnya kepada anak2 mereka kini.

Si ibu berdalih, rasa sayang yg menyebabkan ia seperti ini. Ia ingin anak2nya berhasil. Anak2nya meraih cita2 setinggi2nya. Tidak kandas begitu saja seperti ia dulu.
-----

FYI, ibu cantik ini menceritakan kisahnya itu dengan bercucuran air mata lho. Sedih yaaa...

wait...wait...wait...
Ni postingan kok mirip2 rubrik 'Oh Mama Oh Papa' ya....
Yah, sekali2...melankolis side of my heart ingin ikut bercerita juga.

Saturday, August 11, 2007

Oh...Tidaaaakk!

Beberapa hari belakangan ini kayaknya gw sial mulu, deh.

Flash Back Activated...

Kejadian bodoh #1
2 hari yg lalu...
Di kantor gw, lagi ada pertandingan2 olah raga. Ya, memeriahkan HUT kemerdekaan RI gitu, deh. Maklum...kita2 kan rasa patriotismenya tinggi (halah).

Tapi gw wondering deh...apa iya, generasi muda bangsa ini (anak2 gawul yg pinter2 dan bergaya hidup hi tech) akan berbuat sama seperti apa yg dulu dilakuin para pahlawan bangsa ini (yg bela2in angkat senjata dan rela mati buat tanah airnya), kalo misalnya mereka dihadepin sama situasi yg sama (penjajahan).

Mereka (para pahlawan) yg berkorban jiwa raga. Tapi kita yg tinggal menikmati indahnya kemerdekaan, koq ya banyakan ngga bersyukurnya ya.

Okey, back to main topic...waktu itu gw ama temen gw, Shinta, ceritanya pengen nonton pertandingan volley yg diadain di parkiran kantor. Nah, diperjalanan menuju tempat pertandingan Shinta cerita kalo tahun lalu (musim2 pertandingan dan Agustusan juga), dia pernah kena bola nyasar. Trus gw bilang kalo gw juga paling takut kena bola (sambil dalem hati bersyukur ngga mengalami hal bodoh itu).

Tanpa terasa, kita udah sampe pinggir arena (pertandingan). Gw dan Shinta mencari pewe (posisi wuenak). Nah karena di pinggir arena ada parit (ngga ada aernya siy), gw berjalan sambil ngeliat ke bawah, daripada gw nyusruk, pan malu tuh, secara orang2 yg berkerumun untuk nonton, tuh buanyaak bgt.

Waktu itu pertandingan volley putra (News vs GS) udah dimulai. Gw udah ngga sabar membayangkan presenter2 news yg ganteng2 beratraksi di lapangan dengan peluh membasahi...jidat. Huuu, pastinya sexy abess tuh *mupeng mode: on*. Gw mempercepat langkah, Shinta jalan di belakang gw. Tiba2...DEJIGGG...gw merasakan benturan keras dikepala gw. Pandangan gw dipenuhi kunang2. Dunia terasa berputar2.

Hey...what's goin on? Ternyata hal yg gw takutkan -tanpa firasat APAPUN- jatoh menimpa diri gw. Pala gw kehantem bola. Di tengah keramaian pula. Haddoh...akuw malu...akuw malu...akuw malu hu uuu (lho kok malah nyanyi?).

Shinta: aduh baru juga dibahas..kejadian deh. pusing ga?
Neng Disan: *geleng2 kepala...padahal pusing euy*

***

Kejadian bodoh #2
Kemaren...
Gw dan temen2 lagi GR KDI di Teater Tanah Airku TMII. Tiap jum'at, Shinta (satu lagi kejadian bodoh dilalui dengan keberadaan Shinta) selalu membawa dagangannya (nasi bebek dan siomay yg enyaak buanget!) ke TTA. Dan gw sebagai salah satu fans 'nasi bebek'nya Shinta, gw ngga akan pernah melewatkannya.

Sebenernya, Shinta juga punya kios di kantin kantor, jualannya ya siomay en nasi bebek tadi. FYI, hasil jualannya di kantin ini guede lho...ngga jauh lah sama besar gaji yg diterima dari kantor. Pokoknya bisnisnya berkembang pesat deh. Cie..cie..

Gw udah beli nasi bebek nan lezat itu dari jam setengah empat. Dian, temen gw udah laper en ngajak makan. Sementara gw belom begitu laper, secara udah makan siang jam 12 tadi. Akhirnya kita sepakat buat makan jam 5 tepat.

Eng ing eng jam 5 tiba. Kita udah siap2 makan. Nasi bebek gw buka. Yippie...gw dapat potongan paha (atas & bawah, nempel bo) yg bohay (alias montok) abis. Gw siap makan. Tiba2...Pyung...bebek gw menggelundung menyapa debu2 + bekas2 e'e kucing yg sudah mengkristal di karpet TTA... Tidaaakkkk. Gw bt...bt...bt.


Emang siy, tuh bebek harganya cuma 12 rebu doang. Gw bisa aja beli lagi kalo barangnya masih ada. Masalahnya...bebek2 tersebut udah sold out, secara udah diborong ama kawanan dancers yg ngisi acara KDI dan rombongannya Purwacaraka big band. Jadi deh, hari itu gw cuma bisa ngiler2 ngeliatin temen2 gw pada menyantap bebek bohay itu. Hiks...hiks...

***

Setelah mengalami kejadian2 diatas, gw kayanya perlu ketemu paranormal, deh. Minta diruwat gitu, biar sialnya ilang, hahaha. Desperado abissss...

Thursday, August 9, 2007

Kentung's New Hair Cut

Kentung (ade gw yg bontot) potong rambut. Inspirasinya sih, dari model rambutnya Tora Sudiro. Tapi, model rambut *yg emang aneh* itu kayaknya kurang bersahabat deh sama tampang dan bentuk pala Kentung.

sang sumber inspirasi yg *no wonder* teteup keren dgn model rambut apapun:


Menurut pendapat Dani, kalo di Tora sih, model rambut aneh itu masih ketolong sama tampang ganteng dan body keren. In the other side, Kentung + model rambut itu = seonggok pria culun dengan rambut katro (alias ngga ada keren2nya sama sekali)... hwahaha

Kentung alias Dodhi Sudori:

Monday, August 6, 2007

Snow White and the Seven Dwarfs

As usual, Sabtu (4/7) kemaren gw tugas KDI. Dangdutan selama 4 jam, cukup membuat pinggang patah dan betis pegel2. Tapi karena sudah merupakan rutinitas, jadi ya nggak masyalah...yang di pojok sana...mau digoyaaaaaang??!!? (halah..kok malah dangdutan di sini)

Yg spesial, tema penjemputannya: Putri Salju dan Tujuh Kurcaci. The dwarfs are very cutes. Sepanjang acara, gw terhibur banget sama tingkah polah kurcaci2 itu.





FYI, yg berperan sebagai 7 kurcaci adalah para pemenang kontes adu bakat (bertajuk "Audisi Anak Lenong") yg diadain TPI. Hehehe, lucu yah...


***

Talking about KDI, selama beberapa bulan terakhir, acara ini menggantikan posisi pacar gw. Bayangin, EVERY SATURDAY NIGHT (disaat anda semua bermesraan, berkasih2an, bercengkrama bersama keluarga), selama 4 jam -even more-, gw harus berkutat di dalamnya. It's mean, daku ngga pernah malem mingguan, hiks...hiks (ratapan seorang gadis cantik).

Dan secara gw adalah seorang kuli panggung, gw termasuk salah satu orang yg paling berdarah-darah (alias menderita dan teraniaya) di program ini.

---

Deskripsi keadaan neng disan setiap malem minggunya...

Before the show:
  • cantik (wajah berseri, pipi kemerah2an *berkat the body shop blush on*, bibir merah merekah indah)
  • segar, harum mewangi
  • rambut tertata rapi
  • seragam bersih, licin dan keren
  • body sexy, berstamina tinggi

After the show:

  • wajah kusut, berkilau *berminyak maksudnya* (make up udah luntur semua)
  • beraroma gun smoke (efek asep2an yg suka dipake di music stage *baunya ngga enak bgt, cuy*)
  • rambut kusut dan awut2an
  • baju lecek, dekil en kumel
  • badan pegel2, pinggang patah2 (mirip anisa bahar), betis bengkak bagai tales bogor (eh, kalo betis gede mah, udah dari sananya, deng)

warning: deskripsi di atas menggunakan gaya penulisan 'hiperbolis-nggakjelasis'...jadi jgn terlalu dipikirin, deh.

Tuesday, July 31, 2007

Diare

Udah 3 hari gw diare. Penyakit ngga elit yg bkin badan luemesss bgt. Ngga bisa jauh2 dari wc. Closet was my best friend in the last three days.

Deskripsi keadaan saat diare:
  • badan lemes; secara bolak-balik nongkrong di toilet yg pake closet jongkok
  • feces encer yg menjijikan (maaph ya :), dan plis jangan dibayangin!)
  • mual2 (agak kurang yakin, apakah ini merupakan salah satu gejala penyakit yg diderita, ato efek dari keseringan mencium bau e'e sendiri...hwahaha)
  • ngga nafsu makan (Haaaahh, disan ga nafsu makan??? Hebat!!)

Udah ke dokter, dan dikasih 4 macem obat. Udah ke HRD juga (mengurus proses reimburst -ngga mo rugi-, hihihi). Hari ini keadaan sudah membaik. Cuma kadang mualnya masih ada. Sering juga muncul keringet dingin, terutama waktu siang di kantor.

Pengen semua keadaan ngga enak ini cepat berlalu. Semoga aku cepet sembuh...Amin.

PS: kembalikan selera makankuw...can't live without it, hwahaha

Monday, July 30, 2007

Aku Tak Mau Sendiri

Kirim aku malaikatMu
Biar jadi kawan hidupku
Dan tunjukkan jalan yang memang Kau pilihkan untukku

Kirim aku malaikatMu
Karna ku sepi berada di sini
Dan di dunia ini aku tak mau sendiri

(Song by Bunga Citra Lestari)

***

Lagu cengeng-picisan itu tampaknya diciptakan untuk menggambarkan perasaan gw saat ini.
Hiks...hiks

Dear God, plissss send me one of
Your Angel...

Wednesday, July 25, 2007

Going to DUFAN

Keputusan buat jalan ke dufan, Senin (23/7) kemarin, bener2 dadakan. Sebenernya, yg punya rencana buat kesana tuh, Dani (ade gw) n Abang (cowonya Dani). Gw yg baru ngedenger rencana itu hari minggu -berarti sehari sebelumnya-, jadi pingin ikut. Pas gw minta ikut, Dani n Abang langsung ngebolehin. Dan biar ngga ganjil (secara wahana di dufan kebanyakan 'two seat'), Kentung juga HARUS ikut!!!

Kok, pake kata 'HARUS' sih? Kesannya Kentung ngga rela banget, ya, diajak maen ke dufan. Bukan kesannya, lagi. Kentung tuh emang bener2 separo ati buat pergi kesana. Dia takut buat nyoba naek segala macem permainan ekstrim yg ada di dufan. Sepanjang idupnya, Kentung baru satu kali ke dufan (waktu dia SD), dan waktu itu, dia cuma berani naek Komidi Puter n Gajah Bledug doang. Hihihi...

Oke, itu sekilas cerita tentang Kentung dan Dufan. How about me? Ternyata ga jauh beda tuh. Terakhir gw ke dufan, jaman kuliah (study tour bareng temen2 fikom 98), dan sekitar setaun yg lalu, shooting acara Aduh Asyiknya, bareng Angel Lelga. Wahana (di dufan) paling ekstrim yg gue naikin adalah Arung Jeram n Kora-Kora. Yaa, satu tingkat lebih keren lah dari Kentung, hahaha.



Beda dengan gw n Kentung yg sama2 penakut, Dani malah banci dufan. Selama 3 taun masa SMAnya, Dani enam kali bolak-balik dufan, bareng sama temen2nya. Dan dia udah nyobain berbagai macam wahana ekstrim yg ada di dufan, kecuali Tornado, secara wahana ini baru muncul. Ini pertama kalinya gw, Dani n Kentung jalan bareng ke dufan. And I really..really enjoy this time!!!

***

Wahana pertama yg kita naikin adalah Roaller Coaster yg bentuknya ulet kadut. Kata Dani n Abang:...pemanasan. Buat gw dan Kentung, ulet kadut ini sangat abusive. Bayangin, dua anak gendut (gw n kentung) duduk bareng, bangkunya sempit, trus kita kebanting-banting dan keguncang-guncang berdua. Hiks...badan gw pada sakit.

Permainan kedua: Niagara-gara. Wah ini permainan sangat tidak recommended buat yg punya penyakit jantung. Bahkan yg sehatpun mungkin bisa jantungan, hwahaha. (Berjanji dalam hati untuk ngga pernah nyoba2 naik permainan itu lagi)

Third games: Ontang-Anting. Gw mulai jiper. Kentung lebih parah, dia ngga mau ikut naik. Gw (yg sebenernya takut juga), Dani, n Abang maksa2 dia buat lanjut trus. Kentung tetep mogok n nyari2 alesan. Dari bilang pusing, pasang muka melas, ampe akhirnya jadi galak, karena terus dipaksa2, hahaha. Akhirnya, dengan sedikit rayuan gombal, Kentung mau juga naek. Dan ternyata, naek ontang- anting tuh enak, lho. Ngga serem sama sekali. Tau gitu, gw ngga takut, hehehe.
Tips: buat yg abis berbasah2 di Dufan, dan mau mengeringkan badan ato baju, wahana yg satu ini patut dicoba.

Abis itu, kita berempat naik Halilintar. Gw duduk bareng Dani. Dan Kentung bareng Abang. It's my first time...and I think it's also the last for me! Kapok gw...kapok!!! Sebelum naek, Kentung sempet worried banget. Tapi seudahnya, dia sueneng banget. Dia berhasil ngatasin ketakutannya... en he made it!! Oh iya, pas udah turun, Dani cerita ke gw, kalo waktu naik halilintar tadi, dia sempet teriak ampe ngiler dan ilernya terbang! Huahaha. dan menurut teori gw sih, secara tuh halilintar jalannya kenceng bgt, tuh iler pasti terbang ke belakang dan nyangsang ke salah satu dari dua orang yg duduk dibelakang kita, yaitu...Abang dan Kentung, hihihi.

Selanjutnya kita cooling down...naik Arung Jeram. Dan karena salah pirit bangku...gw menderita kebasahan akut! Badan yg basah bikin kita berempat jadi laper. Tapi sebelum makan, kita mutusin buat masuk theatre Perang Bintang dulu. Antrinya puanjang banget deh. Tapi gpp, semakin laper, makan jadi semakin enak lho.


Abis makan, kita masuk Istana Boneka. Mengembalikan memori masa kecil. Di dalem kita sibuk photo-photo, sambil nahan perahunya biar ngga jalan, supaya dapet background yg lucu2. Pas nengok ke belakang, haddoh, udah banyak perahu2 lain mengantri. Akhirnya kita ngebut dengan bantuan dayung dari tangan, hahaha.
Lanjut naek Bianglala. Ini sih enak. Kita semua menikmatinya, termasuk my little bro, Kentung. Pas di bianglala, Abang bilang kalo dia mo naek Tornado. Gw en Dani malah pgn ngajak Kentung buat naik Gajah Bledug, buat mengembalikan memori masa kecilnya, hehehe. Bahkan Dani yg banci dufan pun ngga pgn naek Tornado. Tuh anak emang punya darah rendah. Dia takut nge-blank waktu ditaro diatas dgn posisi kebalik.


Karena udah jam 1/2 enam sore (dufan tutup jam 6 sore), akhirnya kita nemenin Abang naek Tornado. Ngantrinya panjang bgt bo. Nah, sepanjang nungguin Abang ngantri, gw n Dani nontonin mereka yg pada asyik naek Tornado. Sebelum nyampe giliran Abang, kita ngeliat sekitar 5 session permainan Tornado, dengan org yg berganti2. Satu session bisa nampung 40 orang, kebayang kan ngantrinya sepanjang apa. Yg bikin gw n Dani excited, ekspresi mereka yg naik tuh, tampak bahagia bgt. Ngga kaya org yg ketakutan, secara permainan ini kesannya ekstrim bgt. Dan akhirnya, kita pun tergoda buat uji adrenalin di wahana yg satu ini. Abang yg udah naik, ketagihan mau nyoba sekali lagi.

Susah bgt ngebujuk Kentung buat ikut naek. Dia kekeuh ngga mau ikut. Dari rayuan ampe -akhirnya- anceman, kita kerahkan buat bikin Kentung ikut. Sementara petugas udah standby di pintu antrian, secara udah jam 6 dan antriannya mo dibatesin (ditutup). Malu deh, banyak org yg ngeliatin. Akhirnya dia luluh juga, walopun sepanjang ngantri, tuh anak keliatan pucet + keluar keringet dingin. Gw juga takut. Tp ngeliat Kentung, gw jadi agak berani, hehehe (mengambil manfaat dari penderitaan orang).

Kita berempat ngantri lumayan lama. Dapet kloter kedua dari terakhir. Langit udah gelap, secara udah jam setengah tujuh lewat. Wahana-wahana laen pun udah ditutup.

Eng...Ing...Eng...Tornado, here we come!!
Ternyata eh ternyata, naek Tornado tuh, menegangkan sekaligus menyenangkan. Lebih enak dari naik Halilintar (menurut gw). Kulminasi ketegangan ada di saat kita dijungkirbalikin di atas (kaki di kepala...kepala di kaki), trus diputer2 ampe 3 kali. Waddoh...edun pisan!!!

Selama dibolak-balik diatas, ada air yg nyembur-nyembur ke para penumpang (Koq penumpang? Emang angkot!---Maaf, gw keabisan kosa kata untuk dijadikan kata ganti 'para pengunjung dufan yg sedang menaiki permainan'). Badan basah semua. Kayaknya efek air ini yg memecah konsentrasi dan bikin ketegangan aga berkurang.

Kita pulang saat dufan udah gelap. Tinggal satu venue yg masih idup: Tornado. Dibelakang kloter gw, masih ada satu kloter penumpang lagi yg mau menikmati permainan ini.

Gw sueneng bgt, berani mutusin buat naek Tornado. Kentung apalagi. Dia ngga sabar buat pamer ke Cynthia (pacarnya), tentang betapa beraninya dia hari ini. Hahaha.


En kayaknya nih, gw ngga kapok buat pergi ke Dufan lagi, dan nyoba naik wahana ekstrim lagi, even itu halilintar dan niagara-gara (Udah lupa sama janji buat ngga nyoba2 lagi naik permainan yg bikin jantungan). Pokoknya I'll be back soon! Dufan, tunggu kedatengan gw lagi yaaaa......

Tuesday, July 24, 2007

Kentung in Bussines

Ade gw yg cowok baru aja lulus SMA. Namanya Dodhi. Gw biasa manggil dia Kentung. Niy anak lagi jadi pengangguran, secara udah lulus SMA dan lagi nunggu pengumuman SPMB -udah daftar juga sih, di Tehniknya Trisakti-. Kerjaan sehari2nya cuma telpon2an ama pacarnya, maen basket, nganter2 nyokap or dua kaka cewenya yg cantik2. Nah, sekitar dua mingguan ini, dia lagi punya maenan baru...Jualan Pulsa.

Pertama kali tau, gw kaget bgt, secara dalam sejarah keluarga gw, ngga ada satu orang pun yg punya insting bisnis, alias ga bakat jualan. Dan sekarang, ade gw -cowo atu2nya, anak bontot, dan identik dengan image: anak kecil gendut yg enak bgt buat digoda2in dan dikata2in-, punya niatan buat berbisnis. For me, it's a little bit amazing...

Emang sih, bisnisnya cuma kecil2an bgt. Modal juga cuma seadanya. Tapi niatnya itu lho, yg bikin gw salut bgt. Gw seneng bgt ngeliat usahanya buat nyari duit sendiri (satu hal yg ngga pernah ada dalam pikiran gw zaman sekolah dulu).

Di hari2 pertama perputaran roda bisnisnya (halah), kentung masih malu2 bgt. Keliatan bgt kalo dia malu dan takut buat nawar2in produknya ke org. Padahal kan, dia ga punya counter, alias barang dagangannya sama sekali tak kasat mata. Kalo dia ngga mo aktif memposisikan diri sebagai seorang pedagang (pulsa), mana ada orang yg tau kalo dia tuh jualan.

Tapi seudah gw ajak ngobrol (sebenernya siy, nyerewetin dan nyeramahin), kentung jadi lebih semangat dan berani. Sifat agresifnya (modal bisnis yg sangat penting, hehehe) udah mulai muncul. Positioningnya sebagai penyedia voucher pun udah mulai bagus, secara tetangga2 sekitar rumah dan temen2nya udah aware kalo tuh anak jualan pulsa, dan langsung ngontak kalo butuh pulsa.

Sampe saat ini kentung udah (atau baru, ya?) ngejual lebih dari 40 buah voucher. Untung yg didapet pun belum melebihi angka 50.000 rupiah (ini entah karena dia belinya kemahalan, ato terlalu murah ngebandrol harganya, ya?).

Eniwei, gw tetep bangga dan bakal terus nyupport dia. Gw seneng liat ade kecil gw yg punya keinginan positif untuk usaha dan ngga malu2 buat ngejalanin usahanya itu. Hal ini bikin dia keliatan dewasa dan mandiri. Gw seneng bgt ngeliatnya...I'm proud of you, bro!

***

Dibawah merupakan penggalan percakapan neng disan dengan adek cowonya yg songong, karena sering memanggil kakaknya tanpa sebutan 'mba' ato embel2 -sebutan kakak- lainnya.

neng disan: bisnis begini modalnya berapa tung?
kentung: sejuta enam ratus lima puluh ribu.
neng disan: wah, duit lo banyak juga ya tung.
kentung: yaa.. engga semuanya duit gw, san. patungan ama mama.
neng disan: emang mama ngasi berapa?
kentung: satu juta lima ratus ribu.
neng disan: terus duit lo...??
kentung: ya sisanya...seratus lima puluh ribu.
neng disan: ???? (patungan kok ngga seimbang gitu, sih...) hahahaha

Friday, July 20, 2007

Apin Menikah (Balada Perawan Tak Laku yang Tanpa Dia Sadari Telah Menjadi Batu Sandungan bagi Orang2 yang Ingin Menikah)

Nama lengkapnya Arvin Marshal. tahun ini usianya 27 tahun. Hari Minggu (15/07) kemaren, Apin nikah. Apin ini temen satu SD, satu SMP, sekaligus satu komplek pula. Sebenernya gw n Apin ngga terlalu deket, secara kita ngga pernah sekelas juga. Kenapa jadi spesial dan diangkat menjadi satu postingan tersendiri?? Begini ceritanya...

Apin punya kakak yg usianya cuma beda satu tahun (lebih tua) dari dia. Namanya Rulan. Panggilannya Abang (lucu ya, ngga usah dibahas deh, hehehe). Si Abang udah punya pacar (masa pacaran sekitar 4 tahunan), tapi belum nikah. Nah, kalow hari minggu kemarin ini Apin nikah, ARTINYA...Apin melangkahi abangnya itu.





Bagi banyak orang, termasuk juga gw, urusan langkah-melangkahi ini merupakan urusan biasa. Kelompok orang ini berpikiran kalo, jodoh sudah ada yg mengatur. Jodoh juga tidak pandang usia, jadi sah2 aja kalo mereka yg lebih muda (dan berstatus adik) menikah lebih dahulu dari yg lebih tua (kakak), kalau memang si adik ini sudah lebih dulu bertemu dengan jodohnya.

Tapi buat sebagian orang, langkah-melangkahi ini HARAM hukumnya. Kata2: "Apa kata orang nanti", sampai kepercayaan bahwa mereka yg dilangkahi akan mendapat berbagai hal buruk, merupakan salah satu dari sekian banyak alasan, mengapa mereka tidak setuju bila yg lebih muda menikah lebih dulu.

Kembali ke cerita tentang Apin, keluarga Apin merupakan keluarga yg cukup fleksibel terhadap ketentuan langkah-melangkahi. Buktinya, Apin mendapat izin dari kedua orang tua untuk menikah lebih dahulu, dan melangkahi Abang.

Masalahnya, Abang merasa cukup terganggu dengan keadaan ini. Wajar, sih. Dengan beda usia satu tahun, Abang ngga kalah ganteng dari Apin. Tingkat kemapanan alias kesiapan materi juga ngga jauh beda. Ngga heran kalau banyak sekali pertanyaan tentang kenapa bukan Abang yang lebih dahulu menikah, bermunculan dari teman, kerabat, dan tetangga sekitar rumah.

Menjadi Apin dan pasangannya yg naik pelaminan lebih dahulu, karena Apin dan pasangan sudah merasa siap, dan suangatt ingin menikah. Ketika Apin menyampaikan niatannya untuk menikah, yang berarti melangkahi Abang, kedua orang tua mereka sempat bimbang. Mereka takut akan penerimaan Abang. Dan bener aja, Abang tidak bersedia dilangkahi.

Timbul pertanyaan: Abang udah punya rencana menikah? Kapan?

Abang bingung...Ia memang belum punya rencana menikah, dengan berbagai alasan. Yang pertama, keadaan financial. Dengan besar gaji (yg ngga jauh beda dgn Apin) dan nominal tabungan yg tersimpan di rekeningnya, Abang merasa belum siap. Subjektif memang, toh Apin dengan keadaan financial yg relatif sama, merasa sudah siap untuk melangkah ke gerbang pernikahan.

Alasan kedua, pacar Abang punya kakak perempuan. Dan kakak perempuan pacarnya itu BELUM MENIKAH. Kalau Abang bersikeras untuk menikah (lebih dulu dari Apin), itu berarti sang pacar melangkahi kakak perempuannya.

Waddoohhh, kok jadi complicated gini, ya.

Oke kita perjelas. Cewek manis yg sudah dipacari Abang selama kurang-lebih 4 tahun, namanya Dani. Umurnya 23 tahun. Dan si Dani ini...adek gw. And FYI, nyokap gw sangat tidak setuju kalo putri sulungnya dilangkahi oleh adik perempuannya.

???? ???? ????

Jadi...Kalo emang langkah-melangkahi ini memang merupakan satu masalah, itu berarti...

Gw ada di Top List: Who Should Be Married First.

Gw adalah si Perawan Tak Laku yang Tanpa Dia Sadari Telah Menjadi Batu Sandungan bagi Orang2 yang Ingin Menikah

Hiks...hiks (terisak-isak)

...dan tak lama kemudian...

Whhoooooaaa...whhoooooaaa (nangis kejer)

Bandung Bening Pisan Euy...

Waddoh kejadian juga niy...maleeesss posting. Blog ngga pernah diapdet. Ayo semangat...Kebetulan ada cerita2 baru nih...

Minggu kemaren, gw ke bandung, buat kerja siy, tapi yah lumayan have fun juga. Gw kebagian tugas di acara musik spesial Rhoma Irama plus Ada Band. Huah, dua artis yg ngga nyambung ya...beda generasi, beda segmentasinya pula. Selain itu ada juga Astrid, Ikke Nurjanah, Kristina dan ngga ketinggalan anak2 KDI dong. Waddohh, penggemarnya Rhoma Irama kenal ngga ya ama lagunya Astrid???

Sebenernya acara yg gw pegang merupakan salah satu dari rangkaian acara yg digelar station tv tempat gw kerja. Ceritanya nih, tv dangdut ini punya pemancar baru di kota Bandung, makanya nama acaranya "Bandung Bening Pisan Euy", secara sekarang sinyalnya tambah bagus plus bening di layar kaca...hallah.

Gw kebagian berangkat dr Jkt hari Selasa(10/7) n pulangnya Jumat (13/7). 4 hari...cappuek...tapi nyenengin kok. Ini laporan selengkapnya...

Day One

Berangkat dari kantor jam 11an, dan sekitar dua setengah jam kemudian dah nyampe bandung. Dapet kamar di Hotel Panghegar, sekamar ama Enno (temen FD).

Pingkan (talent coordinator) yg cuma semalem di bdg, blm ada roomate. Temen yg dijadwalin tidur sekamar ama dia, malah baru dateng besok. Besok mah, pingkan juga udah pulang. Daripada dia sendirian, kita bertiga akhirnya mutusin buat sekamar aja. Minta extra bed tentunya.

Sore...gw manyun sendirian. Enno jalan2 ama mas eko (pacarnya enno, anak master control), yg kebetulan kebagian jalan ke bdg juga. Mereka berdua sebenernya ngajak buat jalan bareng, tapi plis deh...suruh nemenin orang pacaran...ogah,ogah,ogah.

Pingkan yg pegang acara "Ngedate Sareng Cepot" langsung cabut ke venue (SOR Saparua), secara acaranya berlangsung malem itu. Gw di kamar, ga da gawean.

Bingung...

Telpon pacar di jakarta, minta izin buat ketemu mantan zaman kul di bdg dulu.

Neng Disan: "A, neng boleh ketemu ama xxxxx ga??"
A'a Asep : "Boleh, tapi jangan macem2 ya..."
Neng Disan: "Ya, enggak atuh a, cuma ngobrol2 doang"
A'a Asep: " Iya boleh, ati2 ya, jgn nakal!"

Izin udah dapet.

Masih Bingung...

Telpon A'a lagi, make sure kalo boleh ketemu. Dan emang boleh, kok.

Masih juga bingung.

Telpon mantan. Bilang kalo lagi di Bandung. Dia ngajak makan di Road Cafe...yippie, udah lama bgt ngga makan disitu. Kangen sama Lamb Steaknya. Akhirnya kita janjian ketemu deh.

ps: Lamb Steak ala Road Cafe...enyak...enyak...enyak

Day Two

Jam setengah sembilan pagi, pas lagi sarapan bareng Enno n Pingkan, Mas Yani muncul, ngajakin kita beli oleh2. Lho mas, gw dan Enno tuh kerja aja belom, udah diajak beli oleh2 aja. FYI, Mas Yani (temen FD) ini udah enam hari di Bdg. Dia kebagian pegang acara Dangdut Yoo n Ngedate Sareng Cepot, yg dua2nya udah selesai dgn sukses.

Kita jalan berenam, gw, pingkan , enno, mas eko, mas yani n mas awal. Eh, bertujuh deng, ama driver, namanya pa oyo. Hehehe, lucu ya namanya. Tujuan pertama ke Pasar Baru, nyari oleh2. Seudah dapet, kemana lagi kalo bukan ke FO. Kita ke Jl. Riau...belanja...belanja...

Jam 12, udah balik ke Hotel lagi. Jam 2an baru deh berangkat ke venue untuk GR. Panggungnya lumayan gede lho.

Jam 4 ampe maghrib, waktu rehearsal buat Audiensi Band. Penyanyinya siapa lagi kalo bukan anak2 KDI. Kristina juga dateng sore itu.

Malem, jam 8, Rhoma Irama plus Sonetanya naek panggung. Selesainya sekitar jam 12an....haddoohh capek. Bandung dingin bgt malem itu. Mana gw lupa bawa jaket, lagi...sebel.

Di Mobil, perjalanan menuju hotel, Enno dapet telfon dari temennya yg katanya lagi kena macet total di daerah Jawa Tengah (ngga gitu ngeh sama nama daerahnya...belakangan gw baru tau kalo kejadiannya di Purworejo...kampung gw sendiri). Temennya enno bilang kalo penyebab macet total itu kecelakaan lalu lintas. Salah satu korbannya: Taufik Savalas. Masa sih...(ngga percaya dan ngga gitu mikirin). Sempet bilang, ntar coba stel Metro TV aja. Breaking newsnya biasanya aktual bgt, dan terus diapdet.

Sampe hotel, capek, bersih2 dan langsung tidur...ngga sempet nyetel TV.

O iya, malem ini gw cuma berdua Enno, karena Pingkan udah pulang sore tadi.

Day Three

Pagi...buka mata...disambut cerita Enno..."San, bener lho...Taufik Savalas meninggal..."

Innalillahi Wa inna Illaihi Roji'un

Inget sosok Mas Taufik, berapa kali kerja bareng dan beliau selalu in d gud mud. Baik, sabar n ngga pernah BT.

Inget kalo Mas Taufik sempet beberapa kali ngasih pujian. Dia suka bilang kalo gw...cantik. (Alhamdulillah...makasih Mas)

Inget Mba Rina (istri Almarhum), Abi dan Dinda (anak2 almarhum, yg lucu2 bgt), yg sering diajak ke lokasi shooting. Ya, Allah mereka kan masih kecil2 bgt.

Inget waktu gw bilang ke Mas Taufik tentang betapa lucunya Abi dan Dinda, Mas Taufik menjawab kalo gw juga bisa koq punya anak yg lucu2. dia yakin kalo anak2 gw nanti juga bakal lucu2. (Amin ya Allah. Karuniai hamba anak2 yg soleh-soleha, sehat, pintar dan lucu, ya Allah).

Inget betapa Mas taufik selalu pintar membawa diri, dan rendah hati.

Air mata gw menetes satu2 di pipi.

Teriring sejumput doa ke hadirat Illahi Robbi:

Ya, Allah, aku percaya Engkau memanggil dia secepat ini, karena Engkau sangat menyayanginya. Berikan ia kelancaran dan kemudahan dalam perjalanannya menghadap Engkau ya Allah. Berikan ia balasan berlipat ganda atas segala kebaikan yg ia amalkan di dunia fana ini. Berikan ia tempat yg indah di sisiMu ya Allah. Berikan pula ketabahan dan kekuatan kepada mereka yg ditinggalkan. Berikan mereka Rahmat dan RidhoMu, agar mereka dapat melanjutkan kehidupan dengan baik, walaupun tanpa sosok Mas Taufik, yg sudah tenang di sisi Engkau. Amin...Amin...Ya Robbal Alamin.

Pipi gw udah bener2 basah sekarang.

-----

Malemnya, kerja rodi. Alhamdulillah, acaranya lumayan lancar.

Day Four

Pagi seudah sarapan, gw jalan lagi. Kali ini sama Mas Dodo n Om Iyot (cameraman), Jaul (post pro), Enno n Mas Eko. Kita beli oleh2 di Kartika Sari yg deket stasiun, lanjut ke Prima Rasa yg di Kemuning. Masih ada waktu, dan (lagi-lagi) kita ke FO.

Kangeeenn deh ama si A'a. Ngga sabar pgn cepet2 balik Jkt. Jam setengah 3 siang, kita on the way menuju Jakarta.

Monday, May 28, 2007

THANK YOU for the MESSAGE

When it's rains, u don't see the sun, but it's there.

Hope we can be like that. We don't see each other,

but we'll always be there for each other...
Take care =)



SMS di atas gw terima 2 hari yg lalu, sekitar jam 12 malem. Nomor pengirimnya ngga gw kenal.

Mesej itu sederhana, singkat, dan dikirim in the right moment. Di tengah kesedihan, kegamangan dan rasa sepi (halah, koq mellow bgt gini), "tara"...sms itu dateng. Isi pesennya manis, serasa embun penyejuk buat hati yang tengah gersang.

Gw ngga tau apakah memang sms itu ditujukan buat gw, ato cuma sms nyasar yg kebetulan nyangsang ke nomor ponsel gw, secara nomer pengirimnya yg ga gw kenal. Yg jelas, pesen singkat tersebut sedikit meringankan beban hati yg gw derita (hiperbolis.com). Mendadak disadarkan kalo diluar sana masih ada "perhatian" dan "cinta". Dan itu bikin gw SEMANGAT lagi.

Buat siapapun kamu, yg entah sengaja ato ngga sengaja ngirimin message itu: THANK YOU!!!
It means alot to me.

Thursday, May 24, 2007

Pulang Dong Nak!!!


Setelah sekian lama jadi anak kost (selama kul di bandung + 2 taun kerja di TPI), Mama nyuruh gw buat ga ngekost lagi. Alasannya, doi sering kangen ama gw (hiks, gw jadi terharu). Padahal gw lumayan sering pulang ke rumah lho (sekitar 2 minggu sekali deh). Mama juga bilang kalo malem2 tuh dia suka keingetan ttg anak gadisnya (maksudnya gw, gitu). Dia kepikiran: gw lagi ngapain, sehat apa ngga, baik2 apa ngga. Makanya dia pengen gw pulang aja. Papa juga gitu, berkali2 nelpon, make sure kalo mulai bulan depan gw dah balik ke rumah.

bingung...

masalahnya, dari rumah ke kantor tuh harus naek kendaraan umum 2 kali, dengan sebelumnya naek ojeg yg ongkosnya 10 rebu. Total ongkos sehari bisa 30 rebu. Pheeeuuuw. Mahal booo. Belum lagi naek turun bus, angkot plus panas2an di jalan. (MANJA mode *on*)

Gw emang manja. Kata mama: anak pertama, tapi lebih cocok jadi anak bungsu. Adek2 gw kayaknya lebih dewasa dan ngga kolokan begini deh. Mereka emang jago nyetir, tapi ngga masalah juga kalo emang harus naek kendaraan umum. Beda ama kakaknya (mesam-mesem sambil malu ati, hehehe).

2 taun yg lalu, waktu baru mulai kerja, gw mutusin buat ngekost (lagi) ya dengan pertimbangan (cape di jalan n berat di ongkos)di atas tadi. Salah gw sendiri siy, ga bisa nyetir. Padahal gw punya driving license lho. Sekitar 2 taun yg lalu gw ikut kursus nyetir selama seminggu (dan langsung dibikinin SIM itu). Tapi ya itulah begonya, dakuw teteeeep ga bisa nyetir...hiks hiks.

Demi menyuruh anaknya tinggal di rumah (ngga ngekost lagi) Papa sempet nawarin buat pake supir. Teknisnya, tiap hari tuh supir nganter gw ke kantor, nungguin gw kerja, dan nganter gw lagi ke rumah selesai kerja. Tawaran itu jelas2 gw TOLAK. Bos gw aja ke kantor ga pake supir...hehehe.

Makanya sekarang gw pengen banget belajar nyetir (LAGI!). Dan kali ini harus ampe bisa. Dan untungnya niy, adek gw yg cowo baru aja selesai ujian SMA. Dia libur lumayan panjang ampe saatnya SPMB bulan depan. Tiap pagi dia ikut bimbel intensif ampe jam 11-an (mudah2an adek gw dikasih kelancaran dlm SPMB nanti ya. Amin.). Nah seudah itu jadwalnya kosong, n gw bisa minta dia buat ngajarin gw nyetir.

Gw jadi pengen cepet balik ke rumah niy.

Wednesday, May 9, 2007

My First Post

Hari gene baru punya blog??? Kemane aja neng (Mandra mode *on*)???
Mungkin itu komentar yang terlontar dari mbak2, mas2, encang-encing dan enyak-babe sekalian. Tragis emang. Tapi, emang begini realitanya. Udah gitu blognya pun masih standar abis. Boro2 ganti template, ngubah lay out aja pusingnya setengah mati. Ya gpp deh, namanya juga pemula. Seiring waktu, gw yakin kalo gw bakal jadi seorang blogger yg handal. Taelaaahh...

Okey, kita kenalan dulu yaaa...
Nama gw Disan. Cewek single yang lagi ngalamin apa yang sering disebut sbg "quarter life crisis". Kayaknya niy hidup gw BIASA bgt. Umur udah 25 taun, belom kawin, udah kerja siiih, tapi masih JAUH dari mapan.

Dulu waktu masih kecil, gw berpikir kalo seseorang yg udah berumur 25 tuh udah dewasa banget dan pastinya sih udah SETTLE. Tapi ternyata, di usia 25 gw masih begini2 ajah. Hiks...

Bukannya ngga bersyukur sih, tapi harapan gw tuh ngga cuma segini. Gw pgn karir yg lebih bagus, penghasilan yg lebih gede, pgn mulai menata masa depan lah. Pgn punya rumah sendiri, beli mobil, dsb. Tapi semua keinginan2 itu kyknya susah bgt buat dicapai. Contoh, mo ambil KPR aja, cicilan per bulannya maksimal cuma 1/3 gaji. Sementara, buat rumah standard tipe kecil di pinggiran Jakarta aja, cicilan perbulannya (untuk masa kredit 15 taun!!) sekitar 2 jutaan. Kapan gw bisa ngambil rumah???

Waduh, semakin panjang postingan ini, semakin jelas pula krisis yg gw alami ya, hehehe. Dari tadi ngeluh mulu. Ngga baik, ah. Gw jadi inget cowo gw. Tiap denger keluhan gw tentang gaji yg -perasaan- kurang terus, dia selalu nasihatin gw.


neng disan: "hu uh, duit neng abis lagi. kenapa siy gaji neng kecil bgt...(sambil bersungut-sungut)"
a'a asep: "ah, itu mah emang nengnya aja boros"
neng disan: "boros gimana, emang gajinya aja yg kekecilan, a'a (setengah menjerit)!!!"
a'a asep: "neng (dengan nada lembut), rezeki itu udah ada yg ngatur. Allah emang baru mempercayakan neng buat megang duit segitu. Kalo neng dikasih lebih, mungkin neng belum siap, ato bisa jadi malah membawa kejelekan buat neng. Bisa jadi neng berubah sombong. Ato bahkan duit itu dipake buat hal2 yang membawa keburukan buat neng sendiri. Bersyukur neng. Masih banyak orang di luar sana yg lebih kesusahan dari neng. Dengan bersyukur, Allah akan menambah rezeki kita. Nanti kalo udah waktunya, neng juga akan dipercaya buat ngedapetin yang lebih dari ini."
neng disan: "(aga2 speechless dan malu2) iya a. Alhamdulillah (terima kasih Ya Rabb, atas segala karunia yg Engkau limpahkan kepadaku)."

Moral of the story-nya nih, walopun hidup kita jauh dari sempurna, kita ngga boleh lupa untuk bersyukur. Mungkin gaji kita emang relatif kecil, tapi kita punya keluarga dan temen2 yg sayaang bgt ma kita. Ato udah tua masih jomblo, tapi kita pinter bgt cas cis cus bahasa inggris. (hemmm...contoh2 yg aneh). Yang pasti guys, manusia diciptakan lengkap, dengan kelebihan dan kekurangan. Nikamati dan syukuri semuanya, sambil terus berusaha meningkatkan kualitas diri kita (mode "sok wise": on).

O...oow, ga kerasa gutak-gutek di depan kompie, ternyata udah malem bgt. Pantes mata udah berat. Mana besok pagi harus ke Kampus KDI di Sentul City lagi. Cabut dulu ah.

Bubye...